Anda Butuh apa??

Semangat

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Rabu, 05 September 2012

Rindu


Kawan janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru menemukan
Menemukan apa yang harus aku temukan
          Suka duka yang aku lewati sendirian
          Tak bisa tergantikan
          Dan tak seindah selain bersama kalian
          Hai kawan
Dikala malam menampakkan bulan
Rindu  kemerahan dan air mata para kawan
Tapi kenapa hai kawan
Aku tak bisa bertemu kalian
          Lewat angin ku titipkan salam
          Lewat mentari pagi ku titipkan keceriaan
          Dan melalui bulan ku merenungkan
          Bahwa aku rindu kawan

Rabu, 20 Juni 2012

Khasiat Wedang Uwuh, Sampah yang Menyehatkan



Banyak ragam minuman dalam tradisi masyarakat Jawa yang menyehatkan. Ada wedang jahe, wedang ronde, wedang secang, dan sebagainya. Khasiat minuman tersebut, selain menghangatkan tubuh, ada pula yang mampu meredakan batuk dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam sejarah pengobatan tradisional Jawa memang menyimpan beragam cerita. Banyak jenis jamu yang lahir dari hasil kreativitas atau coba-coba. Tetapi ada satu minuman yang mempunyai keunikan tersendiri. Wedang uwuh, kita sudah tidak asing dengan kata-kata uwuh, uwuh sendiri sering diartikan sebagai sampah tetapi wedang uwuh bukan berarti minuman sampah.
Wedang uwuh yang kini sedang digemari banyak orang hanya salah satunya. Meski artinya sampah, wedang ini mampu menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Rasanya pun begitu unik yang kini sedang digemari banyak orang, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya adalah wedang uwuh. Popularitas wedang ini ternyata juga sudah menembus Ibu Kota dan beberapa kota besar di Indonesia lainnya. Tak sedikit orang yang membawa oleh-oleh wedang uwuh siap seduh, sehabis bertandang ke Yogyakarta. Mungkin Anda juga pernah mencicipinya.
Kata uwuh dalam bahasa Jawa artinya sampah. Dijuluki uwuh karena ampas atau bahan-bahan minuman ini ketika sudah bercampur tampak seperti sampah tak berguna. Berbagai jenis herba yang menjadi isi kandungan wedang uwuh di antaranya adalah rimpang jahe, serutan Wit kayu secang, serutan kayu manis, cengkih, daun pala. Kadang ditambahkan pula batang sereh atau daun jeruk. Bisa juga dibubuhi gula batu atau gula merah. Dilirik dari bahan dasarnya, tidak heran bila wedang uwuh memiliki manfaat untuk kesehatan. Dari mulai jahe, rimpang yang satu ini lebih dari sekadar bumbu dapur. Jahe sudah dikenal manjur mengusir berbagai keluhan. Sifatnya yang panas bermanfaat sebagai penghangat. Lebih dari itu, jahe, melalui banyak penelitian, terbukti manfaatnya untuk melancarkan peredaran darah. Jahe bersifat antikoagulan (antipembekuan darah) yang lebih hebat daripada bawang putih atau bawang merah.
Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan para ahli di Jepang memperlihatkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran darah tepi). Kayu manis memiliki sifat antioksidan dan membuat rasa wedang menjadi lebih nikmat. Banyak herbalis meyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi.
Berbagai kandungan bahan dalam wedang uwuh jika diuraikan satu per satu memang memiliki manfaat beragam. Manfaat itu terutama untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlancar aliran darah. Serutan kayu manis dan cengkih, dijelaskannya, adalah herba yang bersifat hangat, juga bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik. Daun pala yang mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung. Komponen penting lain dalam wedang uwuh adalah secang. Herba yang biasa disebut kayu secang (Caesalpinia sappan) ini telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sifilis, batuk darah, dan radang. Kayu secang juga dapat dipergunakan sebagai campuran untuk minuman kesehatan dan penghangat badan. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengungkapkan bahwa secang memiliki kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan pernapasan.
Sedangkan yang terakhir, gula batu sebagai pelengkap untuk memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma sekaligus rasa asli bahan-bahan ramuan ini. Cara membuat wedang uwuh ini gampang saja. Semua bahan cukup diseduh dengan air mendidih atau direbus jika ingin membuat dalam ukuran banyak. Beragam bahan dalam wedang itu jika telah menyatu dan direbus akar menghasilkan minuman berwarna cokelat kemerahan yang terbentuk dari warna dominan secang. Bau harum menguar dari aroma kayu manis. Rasa hangat, pedas, manis, berasal dari jahe dan rempah lainnya. Penasaran ingin menikmati sajian wedang uwuh? Anda bisa membuatnya sendiri. Bahan-bahannya pun tidak sulit didapat. Hampir setiap kios bahan jamu di pasar tradisional menjual bahan-bahan tersebut. Sebagian besar bahan, seperti kayu manis, jahe, kayu secang, gula batu, dan cengkih juga tersedia di pasar swalayan atau bila Anda berkunjung ke Imogiri, jangan lupa membeli oleh-oleh bahan ramuan wedang uwuh lengkap yang sudah dikemas. Harga per bungkusnya pun relatif murah ada yang Dua ribu rupiah sampai Tiga ribu rupiah.

AL Khisah! Teruntuk ???

Pada suatu hari sang murid bertanya pada gurunya dengan nada dan sikapnya polos dan lugu, Bu guru?

"Apatoh cinta sejati itu?" yang sering dicari-cari oleh kebanyakan orang itu loh?

Bu Guru pun menjawab:
"Berjalanlah lurus di taman bunga yang luas, petiklah satu bunga yang terindah menurtmu dan jaganlah pernah berbalik kebelakang!"

Kemudian dengan penasaran dan tergesa-gesa murid itu melaksnaknya dan kembli lagi dengan tagan hampa tanpa apa-apa.

Bu Guru bertanya: "loh mana bunganya?"

Murid itu menjawab: "Aku tidak bisa mendapatknya Bu, sebnarnya ku telah menemukanya, tapi ku berfikir didepan pasti ada yang LEBIH bagus lagi, ketika ku telah sampai keujung taman, aku baru menyadari yang ku temui pertama tadi itulah yang terbaik, tapi aku tidak bisa kembli lagi kebelakng".

Bu Guru menjelaskan: "ya seperti itulah cinta sejati, semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan pernah menemuknya".

Salam semangat mari temukan cinta sejati,ngekk! Hahahag^.^

Smstbydianp22.01
edittingwhiteme08.56^_^

LELAH DAN ISTIRAHATLAH!

Angin masih berhembus dengan kencangnya saat sore itu, hingga benar-benar menusuk tulang dengan dinginnya. Kita duduk didepan rumah masih tetap dengan senyuman walaupun memang tak begitu terlihat cerah karena hari itu memang habis diguyur hujan,hingga tak terasa dengan birbacara kesana kemari suara adzan berkumandang dan dia mengingatkan aku untuk "ayo kita sholat dulu!" dan aku menjawab "sebentar sepuluhan menit lagi", karena memah sore itu jam menunjukkan pukul 18.01. Kita masih berbica akan banyak hal ya maklum kesana kemari gitu,hingga pada akhirnya iqomah pun terdengar dan sudah sepuluan menit berlalu,dia kembali mengingatkanku sekali lagi dan seketika itu juga kita melaksanakan. Pergilah aku kemesjid pertigaan sedangkan dia melaksanakan dirumah, aku ambil air wudhu lalu ku tunaikan berjamaah dengan jamaah yang lain, aku selesai diakhiri dengan do'a yang berbeda yah dengan penuh keqhusukan gitu,hehe. . Aku pun kembali kerumah itu ketempat tadi duduk diteras,membuka hape dan mengesemesnya bahwa aku sudah kembali,akhirnya dia keluar kita kembali berbincang akan apa yang kita rasakan disaat itu. Ya ya kami masih berembug menggabungkan dengan banyak hal dan teori-teori tak jelas,haha. . tapi tetap aku memposikan tak terlalu ambisiu,tetap santai dengan nada ku ya yang seperti,aku masih melihatnya dia tak tau apa yang ada dibenak pikirannya, matanya terlihat berfikir bahkan gerak tubuhnya pun menggambarkannya banyak mikir tapi ya gak tau mikir apa bahkan mikir atau enggak dan tak biasa dengan hari-hari sebelumnya, aku tetap akan memposikan bukan sebagai penguasa tapi lebih ke manud ajalah dan berprinsip saja "mengalah bukan berarti kalah" tapi hal itu lebih karena menyusun strategi untuk mendapatkan kemenangan,mungkin bertanya-tanya sebenarnya kemenangan yang kayak apa?seperti apa? Jelas yang masih ada dipikiranku kemenangan untukku untuk kita. Ya kembali ke dia yang sebenarnya masih bimbang, tergoyahkan tak tau harus berbuat apa dan seperti apa?aku menyadari dan sebenarnya tau kalau dia kurang berprinsip dan tak tau sebenarnya patokannya itu apa dalam menimbang-nimbang keputusan?hal tersebut yang jelas terlihat ketika kita berbicara, dalam situasi ini aku mengira-ngira dalam hatiku kenapa ya kok kayak gini?seperti ini kadang terlihat elegan,wus bahasane ya,tapi memang benar elegan dewasa temanku pun sebenarnya mengatakan demikian aku juga masih bingung atas pertimbangan apa temenku bekata demikian. Terkadang hal tersebut membuatku tak berfikir sampai kesitu sedangkan dia memikirkan,tapi ya itu tadi kadang seperti bocah yang ingin bebas tanpa aturan dalam perkataanny mengatakan pengen sendiri mengaca dan memahami diri dengan istirahat ya istirahat, sebenernya istirahat seperti apa disini juga harus jelas kekongritannya biar sama-sama enak dalam melangkah berjalan kedepan,tak ada canggung akhirnya membuat kesepakatan yang disepakati bersama, keputusan trakhr ya kita istirahat, ku mengatakan yah siap dicoba dulu walaupun tak tau nantinya bisa atau enggak,haha. . Suasana semakin malam dingin juga makin terasa karena gemericik hujan yang kian deras tapi setelah limabelasan menit berlalu hujan mulai terlihat reda dan aku beranjak dari tempat duduk memakai jaket dan berpamitan untuk pulang kejadian ini juga kurasakan agak berbeda saja,namun ya sudahlah karena seperti yang kurasakan diawal tadi aku sudah bisa menangkap semua dari yang dia ungkapkan dan cukup tau walau sebenarnya juga masih kepikiran terus,bahkan hingga disepanjang jalan masih saja bergelayut dipikiran sesampainya dirumah aku juga tetap memberi kabar bahwa sudah sampai,walau sebenarnya sudah ada sms darinya.

YK_07.15WIB_08/03/12

Pengalaman Pembelajaran "Jangan Marah"

"Sesuatu yang diawali degan rasa marah diakhiri degan rasa malu".

Seuntai kata-kata yang ku dapat dari teman dan biasa aku memanggilnya dengan sapaan mas bahkan terkadang aku membahasakannya secara halus ketika berbincang atau ngobrol ya orang jawa bilang "boso". Kata tersebut sebenarnya ku peroleh ketika ada disebuah forum, forum itu sendiri mengharuskan ku untuk menjawab pertanyaan banyak hal tentang pertanggung jawaban, sebenernya forum ini sendiri lebih bersifat dadakan tiba-tiba karena yang sedianya akan dimulai awal-awal tempo dulu tidak ada yang menanyakan ke aku dan aku disini ya mengikuti arus waktu aja, hingga ruangan yang masih riuh oleh suara orang-orang sedang bercanda antara yang satu dengan yang lain, karena baru saja selesai perkuliahan, ibu dosen pun keluar, dan pada akhirnya pemimpin dalam kelas itu maju didepan kelas dan dengan gayanya mengumumkan akan ada sebuah forum klarifikasi, hemmm. . Ya mulailah kami mendengarkan paparan apa yang disampaikan olehnya diantaranya dia mengatakan ada temen yang memintanya untuk menjelaskannya, walau sebenarnya aku juga paham saat itu dia sendiri juga ingin mengetahui seperti apa? ada yang bertanya dan ya jelas pertanyaan itu menuju ke aku, jelas dunk dengan sigap saja aku menjawabnya, namun sepertinya hal tersebut kurang puas dengan jawabanku yang sebenernya aku juga sudah tau orangnya itu siapa. Hal ini aku masih nyante saja, wong disini aku juga mendapat sebuah welingan atau mandat silahkan langsung ke beliau yang berkepentingan jika ingin mengklarifikasi, soalnya jelas aku hanya sebagai fasilitator dalam hal masalah itu, namun teman yang lain juga berpendapat bahwa yang ku sampaikan belum jelas mewakili bahkan bertele-tele, hingga terucap oleh orang yang membuka forum itu bahwasannya semua orang dalam forum itu benar-benar berada pada romantisme yang saling membunuh bahkan seiingatku ada kata-kata hakiki dalam penggambaran kebusukan dan kejelekan itu,hemm. . Aku mikir,hakiki? Ya kayaknya kurang pas itu kata-kata hingga pada akhirnya ada seorang temen yang menanyakan makna hakiki itu apa sih menurutmu? Dalam hatiku diakan dapat kata-kata itu dari matakul tertentu dan matakulnya aja mohon maaf kurang memuaskan,hehe. . Tapi ya hanya dalam hati saja, forum ini pun semakin rame dan sepertinya kurang terkondisikan hingga ada beberapa temen lain keluar karena ada kepentingan dan lain lah,aku pun sebenarnya juga ada tapi ya mengikuti saja la yang menjadi topik dalam pembahasan forum itu ada di aku. Setelah berkutat tak menemukan kepuasan penjelasanku waktu jelas semakin berjalan hingga ruangan itu akan digunakan oleh yang lain, kita pun bersama-sama pindah ruangan mencari tempat dan tetap membahas yang tadi hingga dalam forum itu meminta bukti riel nyatanya mana?ya aku jelas gak bawa apa-apa la dadakan dan bahkan ada yang mengusulkan untuk pulang dan mengambil bukti nyata tersebut,waw superkan? Ya ya aku diminta pulang kerumah dulu,tapi ya mikir juga disini laptopku masih ada masalah jikalau pulang dan mengambil data itu bagaimana?lapinya aja ya gak hidup,tp ya sudahlah bahkan terlihat jelas orang-orang yang dalam duguaanku tadi menanyakan banyak hal padaku yang itu seolah menghakimiku walaupun tak begitu nyata namun ku merasakan,aku pun punya ide dan usul bagaimana kalau meminjam milik beliau yang berkepentingan dan disitu okeh aku ditemani oleh teman mengambilnya kebawah,kebetulan sekali beliau ada didalam ruangan tersebut dan langsung saja aku mohon maaf mengganggu,yang jelas dalam pembicaraan dengan beliau aku meminta untuk meminjam bukti riel dari acara itu,beliau mencarikan dan ternyata belum ketemu juga, aku sedikit memberanikan diri untuk meminta beliau naik keatas agar teman-teman yang lain pada tau dan kejelasannya bahwa semuanya itu termasuk wawancaranya hingga keputusan itu semua dari beliau dan aku tak tau apa-apa hanya fasilitator, bahan beliau hingga berucap "saya gag mau disetir oleh mahasiswa" selain itu walaupun protes dan komplen sampai gimanapun tetap tidak bisa mengubahnya menjadi keinginan dia, waw disini akhirnya aku manut saja dan kembali naik ketas untuk menyampaikan apa yang ku dapati setelah bertemu beliau yang berkepentingan, namun ya masih seperti tadi diawal belum jelas juga dan masih tetap memintaku untuk menjelaskan, yah aku akhirnya berucap ya ayoglah kita duduk bareng bertiga dengan beliau yang ku temui tadi nanti jika ada yang ingin melihat pengen tau seperti apa teman-teman boleh ikut bebas,hehe. . Tetapi tetap tak mau hingga pada akhirnya seorang teman berbicara menjelaskan banyak hal memposisikan dirinya ketika bersama kumpul dan mengenang masa lalu yang indah-indah untuk mengingatkan kepekaan dan memori lulu untuk ikhlas kembali seperti dulu,akhir dari semua pelan-pelan kita mulai bisa dan paham hingga teman samping secara pribadi meminta maaf pada orang tersebut,akupun dengan kesadaran diri menyalami semua dan meminta maaf bahkan diikuti semua teman-teman berjabat. Ya sungguh pembelajaran yang luar biasa.

16.30_8312

"Senjaku"

"Senjaku"

Dalam lelah ku tak menyadari.
Apa yang mengundahkan hati.
Mengapa kian bergurai diantara hari.
Diantara relung dan puing diri.

Owh senjaku disudut putih tak berwarna.
Mega merah berkebiruan diantero dunia.
Kabut menupi hari yang muram.
Rasa yang tambakan tak karuan.

Laksana diri yang bermandangkan.
Bergelayut dengan ketikpastian.
Menghujan diantara keyakinan.
Bergurai bersama kerinduan.
Berbalut dengan kebingunan.
Akan apa nasibmu kedepan.
Yakinkah engkau dengan kebersamaan.
Bersama dalam kemesraan.
Hingga slama ini jadi buah perjuangan.
Berharap kan slalu meniti kehidupan.
Bersama dengan penuh keyakin.
Do'o usaha pasti Tuhan berikan.
Berharap akan datang keindahan.
Kekal abadi tak terbagi dalam kegalauan.


Yk:18.28 /080312//

Apa yang Salah dalam Sepak Bola Kita??

Kecewa berat itulah yang ku rasakan ketika menyaksikan pertandingan sepak bola indonesia, dari kapanpun hingga sampai saat ini. Seperti malam ini juga (09/03) ketika menyaksikan laga final antara Indonesia U21 melawan Brunai Darussalam dalam laga final Hasanah Bolkiah Trophi di Bandar Sri begawan, Brunai. Di dalam laga ini Indonesia ditekuk negara tetangga kita itu dengan skor meyakinkan 2.0, padahal negara yang luas wilayahnya hampir sama dengan Provinsi DIY dan memiliki rakyat kurang lebih 400.000 jiwa kita bisa kalah, jika menengok kebelakang negara di pulau kalimantan ini baru saja mendapatkan sangsi tidak boleh berlaga dalam laga internasinal selama dua tahun dan baru berlaga kembali dalam laga internasinal di Sea Games Jakarta tahun lalu, namun perkembangannya sangatlah luar biasa membuat sejarah yang mencengangkan bahkan ketika di ajang Sea Games berhasil mengukirkan sejarah dengan memperoleh kemenangan pertamanya dalam ajang ini, bahkan malam ini pun sejarah itu kembali terulang dengan menjuarai kejuaran internasional dilingkup Asean di negaranya sendiri dengan mengalahkan Indonesia dibabak final, setelah pada laga sebelumnya menekuk Myanmar dibabak semifinal, fantastis bukan? karena Myanmar lah yang mengalahkan Indonesia difase grup dengan skor 3.1.
Ketika kita kembali melihat sepak bola kita, sebenarnya apa yang salah dan menjadi masalah karena selalu kalah dan itu sering terjadi dibabak final, bisa jadi membuat "ndongkol", "mangkel" tetapi ya mau gimana lagi namanya juga kalah dan itu pasti menyakitkan, lalu apa negara ini tidak pernah belajar dari pengalaman? kenapa kita mesti kalah? Dan itu selalu di babak akhir?
Padahal jutaan rakyat ini menanti prestasi terbaik garuda terbang jauh keangkasa, tetapi selalu saja kalah dan kalah. Tentu kita semua masih mengingat benar ketika indonesia di hajar dengan telak 10.0 oleh Baharain di Pra Piala Dunia 2014, sungguh menyakitkan sekali. Kita juga masih mengingat kejadian akhir tahun 2010 lalu diajang AFF ketika ditekuk negara jiran, negara yang sering berseteru dengan kita, masalah TKI, perbatasan, mencaplokan wilayah bahkan pengakuan budaya kita, hal ini juga jelas berimbas pada laga sepak bolanya, bahkan memiliki niat akan membuktikan bahwa kita mampu dan bisa lebih unggul dari negara sebelah itu tetapi indonesia kalah padahal kita main dikandang sendiri, begitupun ketika melakoni laga di kuala lumpur kita jga kalah telak. Setahun kemudian pada tahun 2011 kembali indonesia bertemu negeri jiran difinal tetapi diajang Sea Games ini hasilnya juga mengecewakan, niatnya mau membalas dendam kekalahan tim seneor diajang AFF tahun sebelumnya indonesia malah dikalahkan Malaysia dan hanya peraklah yang didadapat walaupun secara keseluruhan indonesia menjadi juara umum Sea Games.
Jika sudah begini, apa yang menjadi masalah di sepak bola kita? dan siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini? Dan siapa yang disalahkan?
Apa mungkin ini bentuk imbas kisruh dikepengurusan PSSI? Apa memang takdir dari Tuhan? Takdir selalu kalah, apa nasib? Nasib yang selalu dipecundangi dengan kekalahan. Yah tidak tau lah yang jelas jika sesuatu ingin berprestasi buatlah struktur manajemen organisasi yang bagus dan solid terlebih dahulu atau bisa dikatakan ciptakan manajemen organisasi intern yang sevisi,tujuan bahkan bebas dari kepentingan termasuk unsur politik yang disana jelas mengabaikan nilai-nilai sportifisme. Setelah itu baru mengurusi yang lain termasuk Timnasnya, di negeri ini jelas dari PSSI nya aja belum bisa menciptakan itu, ngurusi sendiri belum bisa kok mau ngurus Timnasnya, bahkan Liga Sepak Bola nasionalnya pun semprawut dengan dualisme liga yaitu LPI dan LSI, dengan liga resminya LPI dan LSI merupakan liga ilegal padahal pemain-pemain timnas hampir 90 persen dari liga yang dianggap ilegal oleh PSSI tersebut, dari sini jelas dung bagaimana kekuatan timnas saat ini karena pemain timnas yang berlaga di liga ilegal tidak boleh memperkuat timnasnya bisa dikatakan pemain baru semua dan debutan membela timnas, terus jika sudah begitu kualitasnya seperti apa pemain-pemain debutan tersebut? Sudahlah saya tak akan membahas itu karena memang saya juga bukan orang yang mengerti soal kualitas namun penonton kita semua juga sudah bisa menilai sendiri, mana yang bagus dan berkualitas,mungkin begitu! karena menilai itu memang lebih mudah dari pada menilai diri sendiri.
Hanya saja saya punya solusi dan usulan bagaimana jika kepengurusan organisasi PSSI itu kita serahkan ke orang asing saja? Disini FIFA juga tidak ada aturan resminya,toh dinegara ini baru musim orang-orang asing jadi warga negara kita,orang asing di indonesiakan? keturunan di indonesiakan, pelatihpun juga orang asing.Lalu kenapa tidak dengan manajemen organisasinya orang asing toh nantinya akan bisa melihat ketransparansian,bebas dari kepentingan termasuk politik. Menarik bukan?Tapi ya itu hanya anganan saya jika ingin melihat negeri tercinta ini menggenggam tropi kebanggaan!
Lalu menurut kalian?

Yk23.21/090312//