Banyak ragam minuman
dalam tradisi masyarakat Jawa yang menyehatkan. Ada wedang jahe, wedang ronde,
wedang secang, dan sebagainya. Khasiat minuman tersebut, selain menghangatkan
tubuh, ada pula yang mampu meredakan batuk dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam sejarah pengobatan tradisional Jawa memang menyimpan beragam cerita.
Banyak jenis jamu yang lahir dari hasil kreativitas atau coba-coba. Tetapi ada
satu minuman yang mempunyai keunikan tersendiri. Wedang uwuh, kita sudah tidak
asing dengan kata-kata uwuh, uwuh sendiri sering diartikan sebagai sampah
tetapi wedang uwuh bukan berarti minuman sampah.
Wedang uwuh yang kini
sedang digemari banyak orang hanya salah satunya. Meski artinya sampah, wedang
ini mampu menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Rasanya pun begitu unik yang kini sedang digemari banyak orang, khususnya masyarakat
yang tinggal di kawasan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan
sekitarnya adalah wedang uwuh. Popularitas wedang ini ternyata juga sudah
menembus Ibu Kota dan beberapa kota besar di Indonesia lainnya. Tak sedikit
orang yang membawa oleh-oleh wedang uwuh siap seduh, sehabis bertandang ke Yogyakarta.
Mungkin Anda juga pernah mencicipinya.
Kata uwuh dalam bahasa
Jawa artinya sampah. Dijuluki uwuh karena ampas atau bahan-bahan minuman ini
ketika sudah bercampur tampak seperti sampah tak berguna. Berbagai jenis herba
yang menjadi isi kandungan wedang uwuh di antaranya adalah rimpang jahe,
serutan Wit kayu secang, serutan kayu manis, cengkih, daun pala. Kadang
ditambahkan pula batang sereh atau daun jeruk. Bisa juga dibubuhi gula batu
atau gula merah. Dilirik dari bahan dasarnya, tidak heran bila wedang uwuh
memiliki manfaat untuk kesehatan. Dari mulai jahe, rimpang yang satu ini lebih
dari sekadar bumbu dapur. Jahe sudah dikenal manjur mengusir berbagai keluhan.
Sifatnya yang panas bermanfaat sebagai penghangat. Lebih dari itu, jahe,
melalui banyak penelitian, terbukti manfaatnya untuk melancarkan peredaran
darah. Jahe bersifat antikoagulan (antipembekuan darah) yang lebih hebat
daripada bawang putih atau bawang merah.
Jahe juga mampu
menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam
darah dan hati. Penelitian yang dilakukan para ahli di Jepang memperlihatkan,
jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi dengan jalan mengurangi laju aliran
darah perifer (aliran darah tepi). Kayu manis memiliki sifat antioksidan dan
membuat rasa wedang menjadi lebih nikmat. Banyak herbalis meyakini bahwa
campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
karena kandungan antioksidannya tinggi.
Berbagai kandungan bahan
dalam wedang uwuh jika diuraikan satu per satu memang memiliki manfaat beragam.
Manfaat itu terutama untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlancar aliran
darah. Serutan kayu manis dan cengkih, dijelaskannya, adalah herba yang
bersifat hangat, juga bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik.
Daun pala yang mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid bermanfaat untuk
menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan
sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung. Komponen penting lain
dalam wedang uwuh adalah secang. Herba yang biasa disebut kayu secang
(Caesalpinia sappan) ini telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk
mengobati berbagai penyakit, seperti sifilis, batuk darah, dan radang. Kayu
secang juga dapat dipergunakan sebagai campuran untuk minuman kesehatan dan
penghangat badan. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, mengungkapkan bahwa secang memiliki kemampuan
antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan
pernapasan.
Sedangkan yang terakhir,
gula batu sebagai pelengkap untuk memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma
sekaligus rasa asli bahan-bahan ramuan ini. Cara membuat wedang uwuh ini
gampang saja. Semua bahan cukup diseduh dengan air mendidih atau direbus jika
ingin membuat dalam ukuran banyak. Beragam bahan dalam wedang itu jika telah
menyatu dan direbus akar menghasilkan minuman berwarna cokelat kemerahan yang
terbentuk dari warna dominan secang. Bau harum menguar dari aroma kayu manis.
Rasa hangat, pedas, manis, berasal dari jahe dan rempah lainnya. Penasaran
ingin menikmati sajian wedang uwuh? Anda bisa membuatnya sendiri.
Bahan-bahannya pun tidak sulit didapat. Hampir setiap kios bahan jamu di pasar
tradisional menjual bahan-bahan tersebut. Sebagian besar bahan, seperti kayu
manis, jahe, kayu secang, gula batu, dan cengkih juga tersedia di pasar
swalayan atau bila Anda berkunjung ke Imogiri, jangan lupa membeli oleh-oleh
bahan ramuan wedang uwuh lengkap yang sudah dikemas. Harga per bungkusnya pun
relatif murah ada yang Dua ribu rupiah sampai Tiga ribu rupiah.
joss
BalasHapusOpo kii
BalasHapusweleeeeeeeeehhhhhhhhhhhhh
BalasHapus